Amazing Ramadhan

Pagi ini terasa masih amat ngatuk apalagi semalam baru bisa tidur nyenyak tepat jam 12. Namun ada kegiatan yang harus dikerjakan, jadilah kaki-kaki ini melangkah melewati beberapa toko-toko yang masih tertutup, padahal jam telah menunjukkan pukul 8 pagi. Maklumlah masih dibulan suci otomatis para pedagang akan membuka kios-kios mereka agak siangan. Akhirnya tak terasa sampai di kampus, aku segera menemui salah seoang yang sedari tadi menungguiku didepan lobi fakultas yang bertuliskan “Fakultas Ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian menemukan salah satu teman berkacamata minus, namanya  Leni.
 Segera melangkah menuju tempat baksos, kegiatan sosial di bulan Suci yang diadakan oleh salah satu UKM di kampus yang aku geluti. Ternyata lokasi baksos cukup jauh. Walau dengan berjalan kaki kami tetap melangkah semangat menapaki jalan-jalan berkerikil dan panjang, pasalnya tak ada angkot yang berlalu lalang di daerah ini. Sesampai ditempat tujuan tampak para peserta yang terdiri dari anak-anak telah berkumpul rapi disebuah rumah. Seperti rumah singgah. Walau sedikit berantakan dengan sekitarnya rumah-rumah warga di perkampungan pemulung, namun suasana terasa begitu hangat dengan kepolosan mereka.
Kemudian kami beranjak menuju masjid tempat acara akan dilaksanakan. Tak disangka lumayan sulit mengatur peserta-peserta yang masih kecil-kecil. Mereka berlari kesana-kemari tiada henti. Dengan keceriaan dan kepolosan yang mereka tampakkan. Namun itu membuat suasana menjadi meriah. Para peserta yang dikelompokan ke dalam beberapa kelompok mentoring. Aku pun ikut membaur bersama anak-anak di kelompok A. mereka masih terlihat imut-imut dan kecil-kecil. Apalagi tingkah-tingkah mereka yang begitu manja. Ingin dipangkulah, digendong dan dipeluk-peluk. Terlihat ada binar kebahagiaan mengikuti kegiatan positif di bulan ramadhan ini. apalagi mereka begitu semangat saat ditanya apakah mereka puasa. Mereka segera mengacungkan tangan.
“Aku puasaaa…” serempak mereka berceloteh.
Karena aku bagian konsumsi, dimana harus menyiapkan makanan untuk berbuka nanti maka tepat selepas dzuhur aku beranjak dari masjid. sangat disayangkan padahal aku masih ingin berada diantara adik-adik yang sibuk mempersiapkan acara pertunjukkan dari tiap-tiap kelompok mentoring tadi. Pasti pertunjukkan yang lucu dan meriah.
Di rumah singgah milik Ibu Tio, aku banyak mendengar cerita tentang rumah singgah mungil ini sambil memotong daging-daging buah melon, aku tampak terharu dengan kegigihannya.
Waktu berputar hari mulai sore dan hujan masih membasahi bumi. Namun acara masih berjalan lancar, sambil menunggu waktu berbuka kami memberikan hadiah-hadiah pada anak-anak yang telah menang dalam lomba pertunjukkan tadi, mereka tampak bahagia. 
Adzan berkumandang, anak-anak segera melahap menu berbuka yang kami bagikan. Sungguh senangnya melihat kecerian kecerian mereka, dan tak lupa kami memberikan beberapa bingkisan dan rizqi untuk mereka. Rasanya tak sia-sia kami mencari dana untuk baksos beberapa bulan yang lalu, dan begitu bahagia dapat berbagi dengan mereka, para anak-anak yang memiliki semangat belajar yang tinggi. Acara tadi seakan menyadarkanku bahwa disebagian apa yang kumiliki ada hak mereka, ada yang harus aku bagi pada mereka para saudara-saudaraku. Sungguh ramadhan penuh berkah, bulan yang mulia, yang mampu menerangi hati untuk peduli.


Komentar

Posting Komentar