Apa
yang terbenak di kepalamu ketika menyebut Jonggol? Kalau aku, hal yang terekam
saat mendengar kata Jonggol adalah sosok Wakwaw yang mencari bapaknya. Kurang lebih
begini liriknya: Bapak mana, Bapak, bapak mana, dimana? Di Jonggol. Haha. Dan dulu
kata-kata ini hits banget dikalangan masyarakat Indonesia bahkan sampai kalangan
anak muda.
Dan
entah mengapa aku berfikir bahwa kota Jonggol tak ada keistimewaan hanya kota
biasa, maka tak pernah terbayang untuk menjelajahi kota tersebut, padahal nggak
begitu jauhlah ya dari rumah, mungkin sekitar 1 jam sampai. Tapiii guys, entah
mengapa suatu hari saat melihat timeline instagram, ada salah satu teman akun
sosial media yang memposting foto ia berada di sebuah curug, namanya curug
ciherang dan viewnya bagus sekali dan itu berada di Jonggol. Hmmm cukup
penasaran saya ditambah cerita dari teman kantor yang pernah kesana. selain
terdapat curug disana juga ada tempat namanya rumah pohon yang lagi ngehits,
pokonya baguslah.
Akhirnya
jadilah Jonggol menjadi tujuan destinasi tapi belum kesampean hingga suatu hari
saat orng-orang liburan long weekend dan kebetulan kantorkupun libur yang mana
aku mengajukan destinasi yakni ke jurug ciherang dan mereka setuju. Yes yes
yes.
Jadilah
kami berangkat di sabtu pagi menggunakan sepeda motor. Bangun pagi demi lebih
bagi berada di sana pikirku sih paling 1 jam sudah sampe, tapi ternyata sudah
satu jam perjalanan kami masih melintasi cilengsi. Rutenya seperti ini
kira-kira kantor (Bekasi selatan)-cibubur-cileungsi-jonggol. Sampai rasanya
pegel padahal mah Cuma diboncengi. Dari cibubur sampai ke daerah jonggol hanya
lurus saja kemudian berbelok ke arah kanan saat ada plang bertuliskan curug
ciherang. Hati sudah bergembira akan sampai tapi jalan mulai naik turun dan
berbelok-belok juga terjal dan ternyata masih lumayan jauh.
Beberapa
kendaraan yang membawa peralatan hiking juga melintasi jalan ini, sepertinya
mereka ingin mendaki. Ya, salah satu teman kantor memang pernah bilang selain
ada wisata curug di jonggol juga ada track untuk hiking yakni di gunung batu. Dan
tempatnya juga bagus lumayan mengasah adrenalin.
Setelah
melewati perjalanan terjal bebatuan sampailah kami di gerbang curug ciherang. Harga
tiket masuk untuk 1 motor 2 penumpang itu Rp. 35.000 adapaun untuk 1 motor 1
penumpang itu Rp 20.000. di sisi jalan menuju parkiran curug ciherang terdapat
villa-villa yang unik. Di tempat parkiran pun terdapat warung yang terbuat dari
bambu yang langsung menghadap ke bukit-bukit di sebrang sana. Dari tempat
parkiran saja sudah terlihat indah view hijaunya pegunungan dan dinginnya
udara. Untuk sampai ke curug kami harus melewati tangga-tangga yang terbuat
dari batu. Sebelum sampai di curug terdapat spot rumah pohon. Nah ini nih rumah
pohon yang lagi ngehits. Tapi ya harus ngantri tho yaa karena sudah tidak sabar
akhirnya kami melangkah menuju curug dulu. Perjalanan dari parkiran ke rumah
pohon kemudian ke curug tidak begitu jauh bahkan terbilang dekat tidak sampai
20 menit dan tidak seperti curug cibeuruem yang perjalanannya lumayan panjang
untuk sampai ke curug.
Melihat
air yang jatuh dari ketinggaan 30 meter dengan tiga undukan, rasanya decak
kagum dan syukur tak henti terucap. Nggak nyesel perjalanan jauh selama 2 jam
setengah kebayar deh dengan pemandangan yang indah kayak gini. Sepagi inipun
sudah banyak para wisatawan yang datang baik hanya berfoto, menikmati udara
sejuk dan pemandangan indah maupun berenang atau menyelam di kolam-kolam air
yang begitu jernih. Tetap harus hati-hati ya kawan karena bebatuannnya cukup
licin.
Aku
tanpa buang-buang waktu untuk mengabadikan momen indah ini dan tak lupa untuk
merasakan sensasi berenang di kolam curug ini.Wuaaa dingin dan seger. Rasanya tambah
maknyos duduk dibawah air terjun berasa dipijit-pijit.
Usai
menghabiskan waktu di kolam curug ciherang kami segera bersih-berish dan mandi
kemudian meluncur ke rumah pohon yang tadi belum sempat kami sambangi. Harga
tiketnya Rp. 2.000 per orangnya. Rumah pohon ini terdapat jembatan dan jembatan
inilah yang menjadi spot hits anak-anak muda. Dari atas rumah pohon kita bisa
lihat pemandangan menakjubkan salah satunya air terjun yang berada di antara
rimbunan pohon, bukit-bukit dan pemandnagan hijau lainnya keren dan mantap lah
guys. Setelah puas foto-foto dan mulai ramai juga kami segera turun menuju
parkiran. Makan mie dengan view menghadap pemandnagan bukit nan hijau. Ma Sya
Allah, nikmat mana lagi yang kau dusatakan?
Dan
Jonggol bukan lagi kota yang terkenal dari sosok wakwaw melainkan dibalik kata
Jonggol ada keindahan ukiran sang Pencipta yang patut disyukuri, meski harus
menelusuri jauhnya perjalanan namun itulah pengalaman kesabaran yang berbuah
manis 😆😆
great place :)
BalasHapus